Definisi-definisi
Ilmu
pengetahun yang dalam bahasa Ingris disebut science merupakan
pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis
oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Teknologi adalah ilmu
pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya
mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja
menurut keragaman kemampuan. (Abu Ahmadi,2009). Kemiskinan adalah suatu standar
tingkat hidup yang rendah. (Suparlan, 1981).
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
Pada
prinsipnya, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang mutlak
dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Keduanya menjadi hal urgen untuk
dimiliki. Hanya saja, dalam kontek dimana keduanya dihadapkan pada persoalan
kemiskinan, pertanyaan yang mesti diajukan sebelumnya adalah adakah korelasi
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan? Penulis berpendapat bahwa
korelasi jelas ada. Tetapi korelasi disini tidak sebagai korelasi sebab akibat.
Melainkan sebatas korelasi kebetulan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan
teknologi itu bukan sebagai sebab penentu seseorang berada dalam taraf
kemiskinan.
Sebagai
contoh kasus, kita dapat memperhatikan fakta kondisi ekonomi para guru atau
dosen. Guru atau dosen yang notabenenya adalah orang-orang berilmupengetahuan,
sampai saat ini masih banyak dari mereka yang keadaan ekonominya berada di
bawah rata-rata. Fokus pada seorang Dosen sebagai contoh, dimana secara keilmuan
dan pengetahuan mereka sudah tercitra sebagai gudangnya, disini jika boleh
jujur, tidak sedikit Dosen yang berada dalam kemiskinan. Hal itu karena mereka
konsisten dengan pekerjaan mereka, yakni dalam rangka mengemban dan menjalankan
amanah Tridarma Perguruan Tinggi.
Persoalan
kemudian jika ternyata terdapat Dosen kaya, itu mengarah pada fakta lain di
luar tugas mereka sebagai pengamal Tridarma Perguruan Tinggi. Fakta ini,
misalnya, terkait dengan keluarga keturunan orang kaya yang punya tambak, sawah,
toko, panti pijat, bahkan punya kapling Selat Madura. Dengan demikian orang
yang berilmu pengetahuan dan berkeahlian dalam suatu bidang teknologi tertentu
tidak lantas dapat dipastikan bahwa dirinya tidak tergolong miskin atau tidak
berada dalam kemiskinan.
Kemiskinan,
sebagaimana dinyatakan oleh Abu Ahmadi (2009), merupakan salah satu masalah
yang dimiliki oleh manusia, yang sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu
sendiri. Ini berarti, kemiskinan itu lebih tua dari ilmu pengetahuan, atau dari
teknologi. Sehingga hal absurd, jika dikatakan bahwa ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan penyebab lahirnya kemiskinan. Kemiskinan itu semata keadaan
dimana seseorang mengalaminya dengan tanpa kehendak dan persetujuannya. Disini
penulis kemudian cenderung sependapat dengan pernyataan John Stuart Mill
(1984), bahwa berada dalam kemiskinan itu tidak lebih sebatas kecelakaan
sejarah. Tidak seorang pun menyetujui atau berkemahuan secara suka rela.
Selain
faktor kecelakaan sejarah, faktor terpenting kemiskinan adalah masalah sistem
ekonomi yang digerakkan oleh orang-orang yang lebih mengedepankan
kepentingannya sendiri. Sistem kapitalis maupun sosialis sama-sama tidak
memberikan peluang kepada pihak-pihak tidak bermodal untuk mencapai
kesejahteraan sebagaimana mestinya.
Kesimpulan
Fungsi
asal ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan pelayan bagi manusia dalam rangka
mempermudah permasalahan kemanusiaan itu sendiri. Dan ini tidak berarti bahwa
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi lantas dengan serta merta orang dapat
kaya, atau sebaliknya tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi seseorang berada
dalam kemiskinan.
Sebagai
pelayan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi bertugas mengemban amanah untuk
dapat menyelesaikan, atau minimal memperkecil masalah kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan, serta memberikan berbagai kemudahan. Fakta yang terjadi adalah
tugas ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini belum memberikan hasil maksimal.
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com